Sunday, June 3, 2012

Berjuang Demi Pendidikan

Walau bangunannya sudah kumuh dan guru-gurunya dibayar sangat minim, sekolah itu tetap bertahan memberikan pendidikan bagi siswa SD dan SMP-nya. Masing-masing siswa membayar 100 Riel ($ 0.025) per hari untuk menopang penghidupan guru yang gajinya acap terlambat.

Kemiskinan memaksa banyak orang tua mencabut anaknya dari sekolah agar bisa membantu mencari nafkah sebagai buruh bangunan atau buruh pabrik. Nasib anak-anak perempuan lebih memprihatinkan. Mereka sering terdampar bekerja di daerah abu-abu, di mana keselamatan fisik mereka senantiasa dalam bahaya. 

Pintu gerbang dan kondisi ruang Sekolah Persahabatan Kamboja-Indonesia Prey Veng

No comments:

Post a Comment